Berantas Korupsi Butuh Peran Mahasiswa


Margaret Puspitarini - BERITA LIMA



Ilustrasi : ist.


JAKARTA - Untuk memberantas tindak korupsi di Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.



Demikian seperti diungkapkan Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Iwan Satriawan saat menjadi Keynote Speaker dalam '2013 International Students Conference on Anti-Corruption and Good Governance 'Fight Against Corruption: Save Our Nation.'



'KPK, sebagai badan resmi pemerintah juga tidak terlalu efektif menghentikan korupsi karena keterbatasan sumber daya manusia di KPK dan juga karena terlalu banyaknya kasus korupsi yang terjadi di negeri ini,' ujar Iwan, seperti disitat dari laman UMY, Rabu (26/6/2013).



Konferensi yang digelar oleh International Program For Law and Sharia (IPOLS) FH UMY dengan Ahmad Ibrahim Kulliyyah of Laws International Islamic University (IIU) Malaysia dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu turut dihadiri oleh mahasiswa hukum dari beberapa Universitas di Yogyakarta yang bersama-sama mendeklarasikan 'Yang Muda yang Anti-korupsi'.



Iwan menjelaskan, data dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Rank menujukkan, tingkat korupsi di Indonesia masih terbilang tinggi. 'Peringkat Indonesia saat ini kalah jauh dibanding Malaysia dan Singapore yang menjadi negara dengan tingkat korupsi yang kecil. Oleh karena itu, perlu aksi yang lebih nyata lagi dari mahasiswa khususnya,' paparnya.



Selain itu, calon Doktor dari IIU Malaysia itu menambahkan, korupsi merupakan kasus kejahatan yang terjadi hampir di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Untuk itu, Indonesia masih membutuhkan orang-orang yang berkomitmen dalam pemberantasan korupsi tidak terkecuali dari generasi muda, khususnya mahasiswa.



Dia menyebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi, yakni perlunya pendidikan tentang korupsi bagi masyarakat Indonesia. 'Kita bisa melihat kasus korupsi dilakukan oleh orang-orang pintar dan berpendidikan, maka kita perlu masyarakat yang lebih berpendidikan lagi untuk melawan para koruptor tersebut,' urai Iwan.



Tidak hanya itu, kata Iwan, Indonesia memerlukan perbaikan sistem hukum bagi para koruptor. 'Hukum bagi koruptor di Indonesia sangat ringan, itulah yang membuat penjahat korupsi tidak jera untuk melakukan kejahatan serupa. Sehingga harus ada perbaikan sistem hukum bagi terpidana korupsi,' tegasnya.



Menurut Iwan, jika korupsi di Indonesia bisa dilawan. maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur serta sejahtera. Sebab, dengan tingkat korupsi yang rendah, maka sejumlah permasalahan di Indonesia, seperti kemiskinan bisa diberantas.



'Lebih dari itu, dana korupsi tersebut bisa dialihkan untuk sarana umum yang lebih penting sehingga kita bisa melindungi bangsa Indonesia yang artinya melindungi masyarakat Indonesia,' tandas Iwan. (mrg)




Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita Hangat dengan judul Berantas Korupsi Butuh Peran Mahasiswa. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://beritalima.blogspot.com/2013/06/berantas-korupsi-butuh-peran-mahasiswa.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: _ - Wednesday, June 26, 2013

Belum ada komentar untuk "Berantas Korupsi Butuh Peran Mahasiswa"

Post a Comment